Sunday, March 4, 2018

Team Mascara: Tips mengatasi mascara yang kering

Ok, Assalamu'alaykum temen-temen blogger..

Jadi.. postingan aku ini pertama aku akan bandingin dulu antara bulu mata palsu dan mascara. Walaupun aku ngga tau tau banget tentang bulu mata palsu. hehe Menurut aku, bulu mata palsu itu sekali dipakai langsung udahan, kalau mascara? hmm.. Yuk Simak alasan aku lebih memilih mascara..

1. Mascara itu bisa dipakai berulang-ulang
2. Jenis ketebalannya bisa kita atur loh guys..
3. Ada beberapa mascara yang waterproof
4. Dan.. ada tips buat ngatasin mascara yang kering



Sebetulnya.. mascara itu bagusnya digunakan dalam waktu 3-6 bulan karena ketika mascara itu dipakai, dia sudah bercampur dengan udara luar, alias teroksidasi dengan udara luar..

Jadi, tetep perhatikan tanggal kadaluarsanya ya.. kalau misalkan baunya udah berubah jadi bau tengik, sebelum jatuh waktu kadaluarsa, langsung buang aja. Tapi, kalau misal masa expired nya masih lama, dan mascaranya baik baik aja salah satu contohnya ngga berbau.. kaya yang punya aku. karena suatu perusahaan besar dalam menentukan masa expired itu ngga mudah loh.. dia harus melewati tahap research dan quality control.

Nah buat temen-temen yang punya case yang sama kaya aku, maskaranya belum expired tapi udah agak kentel kering.. isinya sudah hampir tidak cair. Alias nambleug dalam bahasa sunda.. Tapi jangan khawatir.. Aku punya tipsnya yang mudah-mudahan manfaat buat semuanya yaa..

1. Siapin air panas sedikiiiiiit saja 1/4 sendok teh
2. lalu masukkan ke dalam botol mascara
3. Aduk dan kocok
4. Tunggu 3 menit sampai semua merata
5. daaaann.. taraaa mascara bisa digunakan seperti semula

Cara ini tentunya bikin kamu ngga mubazir dalam menggunakan suatu produk yaa.. inget inget lagi.. mubazir itu temennya setan. Hehe.. jadi pakai aja yang ada..

Oh iya, sebagai info tambahan, temen-temen boleh banget nih cek review maskara atau bulu mata palsunya temen aku, Lisa  .Ga perlu ribet2, kamu tinggal klik/tap namanya, postingan langsung muncul! Semoga tips dari aku bermanfaat dan bisa sangat meyakinkan kamu untuk masuk Team Mascara aja oke? wkwk trust me! You will love it.



Tuesday, January 9, 2018

Gajiku, 15.000 per hari


Sumber: https://www.edunews.id/wp-content/uploads/2016/11/Gaji-Honorer.jpg

"Terpujilah.. wahai Engkau.. Ibu Bapak Guru.."

Setelah hampir 3 minggu, saya resign dari posisi saya sebagai staf tata usaha di sebuah SMP/SMA Islam Terpadu di Kota Bogor, saya memutuskan untuk mendatangi sebuah SMP Islam Terpadu di Kabupaten Cianjur.

Pada saat itu SMP tersebut sedang dibuka lowongan untuk menjadi seorang guru.

Mengapa harus Sekolah Swasta Islam Terpadu? karena latar belakang pendidikan saya bukan seorang Sarjana Pendidikan, tetapi.. Sarjana Ekonomi.

Tadi pagi, saya dijadwalkan bertemu dengan kepala sekolah SMP IT Cianjur tersebut, beliau bercerita panjang, tetapi inti yang hanya saya dapat dan ingat-ingat adalah.. gaji.

Gaji saya hanya 15.000 per hari.

Itupun katanya, tergantung dana BOS, kalau dana BOS belum keluar, yaa.. gajinya dihutangin dulu.

Sifat terburuk saya yang selalu merasa "ngga enakan", akhirnya malah menerima.. mengambil buku ajar dan dijadwalkan mengajar pada hari Kamis esok.

Saat wawancara tersebut, sebetulnya saya diantar Ayah saya yang bersedia menunggu saat wawancara berlangsung, tetapi.. ketika saya menyampaikan hal tersebut, lagi-lagi.. ayah saya tidak merestui.. Jarak dari rumah hampir 20km, harus naik angkot dua kali, ongkos 12.000, saya hanya dapat 3.000, itupun ada kemungkinan saya dihutangin.

Hari Rabu esok, saya akan mendatangi sekolah SMP IT Kab. Cianjur tersebut, untuk mengembalikan bahan ajar yang sudah saya bawa dan.. meminta maaf tidak dapat bergabung.

Qoria Mukena Update per 09 Januari 2018


Harga Diskon, dari 175.000 jadi 162.000, Cek mukena lain instagram.com/mukena.cantik_diskon,
Order? via Whatsapp 085 659 082003








Monday, March 30, 2015

Tabungan di Bank Syariah, akad Mudharabah itu apa?

Assalamu'alaykum..

Kali ini saya mau bahas tentang akad mudharabah dalam tabungan bank syariah, setelah kemarin akad wadiah. Hehe.

Kalau akad mudharabah itu konsep dasarnya adalah investasi.

Misal ada orang butuh dana 10juta buat bikin usaha rumah makan padang, dia pinjem ke bank konvensional sebesar 10 juta dengan bunga 10%. Artinya, kita mesti balikin duit 11 juta. Mau usaha kita untung atau rugi, pihak bank gamau tau, yang penting kita mesti balikin 11 juta. That’s konvensional.

Nah, kalo di akad mudharabah ini, yang bertransaksi ada dua pihak. Pihak yang punya dana (shahibul maal) dan pihak yang ngelola dana (mudharib). Kalo dalam kasus usaha rumah makan padang tadi, yang punya dana itu si bank, dan yang ngelola dana itu si pengusaha rumah padang. POIN penting disini, MUDHARABAH ITU BUKAN AKAD PINJAMAN tapi PENYERTAAN MODAL alias KERJA SAMA. Makanya akad mudharabah ngga bisa dipake buat beli barang konsumtif kaya kredit beli mobil, biasanya mudharabah itu dipake buat usaha alias kegiatan produktif.

Nah, pada saat modal 10juta akan diserahkan pada pengusaha, bank dan pengusaha bikin kesepakatan dulu, tentang jangka waktu, tata cara pengembalian dana, dan berapa porsi bagi hasilnya, misal 50:50 dari keuntungan. Akhirnya, setelah usaha berjalan si pengusaha mendapat untung dalam sebulan misalnya sebesar 1juta, berarti harus dibagi dong.. 500ribu buat bank 500ribu buat pengusaha. Dan pastinya modal si 10 juta itu dibalikin, wong usahanya untung.

Kalo untung nya 6 juta? Ya berarti bank dapet 3juta, si pengusaha dapet 3 juta.

Udah mulai nangkep konsepnya?? Ketika usaha maju dan menghasilkan untung besar, si bank pun ikut seneng karena dapetnya juga banyak, hihi.

Kalau ngga dapet apa-apa? Alias untungnya 0? Yaa pihak bank juga ngga dapet apa-apa.

NAH KALAU RUGI?? Diliat dulu. Ruginya disengaja atau ngga? Kalau ngga disengaja, yang nanggung kerugian itu si bank alias pemilik dana. Itu secara teori ya. Teori di kitab kuning yang bikin pusing, hehe. Sekali lagi, itu hanya teori. Rugi yang ngga disengaja itu contohnya dalam pertanian, rugi karena musim kemarau berkepanjangan. Tapi kalau secara logika, karena si pengusaha udah susah payah ngelola tapi ternyata hasilnya rugi yang bukan karena kesalahan dia, Kan ngebatin? hehe si bank ngga boleh biasa-biasa aja atau seneng dong, apalagi nuntut. Itu ngga boleh banget. Si Bank tetep harus merasakan kesedihan si pengusaha (ceileeh.. haha) dengan menanggung kerugian.

TAPI kalau kerugian itu disebabkan karena kelalaian si pengusaha, yaa kerugian harus ditanggung oleh si pengusaha.

Inilah yang namanya Sistem PLS, alias Profit and Loss Sharing, berbagi keuntungan.. berbagi kerugian..

Akad mudharabah ini sebenernya ada dua jenis. Ada Mudharabah Mutlaqah dan Mudharabah Muqayadah. Eeaaa bahasa apa lagi inih-_- hihi

Apa bedanya? Bedanya simpel.

Kalau Mudaharabah Mutlaqah, si pemilik dana alias si bank ngasih kekuasaan sepenuhnya ke si pengelola dana alias si pengusaha, terserah diye mau usaha apaan, dimane aje terserah dah.. pokonya bank ngga ngasih batasan. Hihi. Asal halal aje ye..